GeoWEPP menggunakan program ArcView GIS serta ekstension Spatial Analyst - keduanya dikembangkan oleh ESRI (Environmental System Research Institute) – sebagai dasar untuk menerapkan serta mengaplikasikan proyek prediksi erosi tanah (WEPP) dengan menggunakan input berupa data topografi, jenis tanah dan tata guna lahan.
Komponen GeoWEPP
Komponen utama dalam GeoWEPP yaitu TOPAZ dan WEPP (Covert, 2003). Kedua komponen utama GeoWEPP ini akan dijelaskan sebagai berikut :
• TOPAZ (Topographic Analysis)
GeoWEPP menggunakan TOPAZ untuk membuat parameter data berupa topografi dari DEM kemudian menciptakan profil bentang lereng yang akan disebut sub area dari DAS (Covert, 2003). Setelah sub area digambarkan oleh TOPAZ, GeoWEPP mengakses model WEPP. WEPP memerlukan empat masukan data berupa (Covert, 2003) :
a. Kemiringan lereng
b. Iklim
c. Tanah
d. Manajemen lahan (tata guna lahan)
• WEPP (Water Erosion Prediction Project)
Model WEPP terdiri atas tiga versi, yaitu :
- Versi profil bentang lereng (hillslope profile version)
- Versi daerah tangkapan air (watershed version)
- Versi grid (grid version)
WEPP (Water Erosion Prediction Project) adalah suatu model penyesuaian proses, berdasarkan pada ilmu erosi dan hidrologi modern, dirancang untuk menggantikan USLE (Universal Soil Loss Equation) untuk pendugaan secara berkala erosi tanah dengan mengatur konservasi tanah dan air serta perencanaan dan penilaian lingkungan. WEPP menggunakan persamaan kontinuitas dan beberapa pendekatan untuk menentukan pelepasan partikel tanah dan pengendapan oleh aliran.
Pemasukan Data GeoWEPP
Secara garis besar, langkah-langkah didalam penggunaan GeoWEPP adalah sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi terlebih dahulu mengenai hasil atau output yang diinginkan dalam perhitungan kita nantinya.
2. Menentukan data-data apa saja yang diperlukan agar bisa memperoleh output yang dikehendaki.
3. Menentukan hubungan yang terjadi antar data-data yang diperlukan.
4. Melakukan pengecekan terhadap model yang kita punya.
5. Menentukan kondisi-kondisi batas dan keadaan awal yang sesuai untuk perhitungan kita.
6. Mengaplikasikan kepada model yang kita miliki.
7. Melakukan pengecekan kepada hasil model dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
Data-data yang umumnya diperlukan didalam pengolahan data menggunakan GeoWEPP adalah sebagai berikut :
- Peta topografi (peta kontur)
- Peta tata guna lahan
- Peta jenis tanah
Data meteorologi (data hujan, suhu rata-rata, radiasi matahari, kecepatan angin)
Program GeoWEPP hanya dapat mensimulasikan erosi dan sedimen untuk luasan area tertentu saja (<16000 ha). Oleh karena itu DAS yang melibihi luasan area tersebut dibagi menjadi beberapa zone berdasarkan outlet anak sungai yang paling luar dan mencukupi syarat minimal simulasi dengan program GeoWEPP. Pembagian zone ini lebih baik berupa persegi panjang karena dalam pembuatan TIN dari peta kontur membutuhkan bentuk peta trianggular. Pembagian zone dilakukan pada program ArcView GIS diikuti dengan pembagian DEM, peta tanah dan peta penggunaan lahan masing-masing zone. Pembagian zone yang dilakukan cukup banyak mengingat agar sub DAS yag terbentuk nanti memiliki bentuk dan batas yang tepat. Program GeoWEPP terbatas hanya dapat mensimulasikan daerah-daerah yang berkontur. Simulasi akan menjadi error apabila diterapkan pada daerah datar. Oleh karena itu daerah yang berada disekitar danau tidak dapat dihitung.
1. Metode DAS (Watershed), yakni simulasi untuk merepresentasikan kelerengan dan saluran-saluran sungai (metode DAS) yang mengkaji akibat off-site dari lereng dan sungai yang terdapat di dalam sub DAS tersebut. 2. Metode Aliran (Flowpath), yakni simulasi untuk seluruh masing-masing aliran dan menyatukan mereka menjadi suatu analisa spasial dengan mempertimbangkan hasil simulasi untuk setiap sel raster dari luas area dan panjang aliran yang tercakup didalamnya.
Setelah memilih Outlet,selanjutnya menentukan property watershed Setelah Menetukan Properti watershed
kemudian menjalankan Wepp/TOPAZ Translator Dengan nilai number of years = 2 (tahun data)
Hasil dari running adalah dalam bentuk file teks (*.txt) yang akan otomatis akan disimpan didalam project directory.
Read More......
Tampilan Jaringan Sungai yang Terdeliniasi Metode
Simulasi yang digunakan terbagi menjadi :1. Metode DAS (Watershed), yakni simulasi untuk merepresentasikan kelerengan dan saluran-saluran sungai (metode DAS) yang mengkaji akibat off-site dari lereng dan sungai yang terdapat di dalam sub DAS tersebut. 2. Metode Aliran (Flowpath), yakni simulasi untuk seluruh masing-masing aliran dan menyatukan mereka menjadi suatu analisa spasial dengan mempertimbangkan hasil simulasi untuk setiap sel raster dari luas area dan panjang aliran yang tercakup didalamnya.
Setelah memilih Outlet,selanjutnya menentukan property watershed Setelah Menetukan Properti watershed
kemudian menjalankan Wepp/TOPAZ Translator Dengan nilai number of years = 2 (tahun data)
Hasil dari running adalah dalam bentuk file teks (*.txt) yang akan otomatis akan disimpan didalam project directory.